PEMBACAAN KITAB NASOHIDINIYYAH KARANGAN IMAM HADDAD
BAB KEUTAMAAN AMR MA'RUF NAHI MUNKAR
Dan apabila diamnya seseorang dalam nahi munkar (mencegah kemungkaran) itu disebabkan senang kepada duniawi, rakus terhadap jabatan & harta, dan dia takut bila menyeru kebaikan & mencegah kemungkaran akan jatuh martabatnya, lemah kedudukannya disisi orang yang ia seru atau yang ia larang dari golongan kaum yang bermaksiat & zhalim.
Maka dosanya orang tersebut amatlah besar dan dia menyodorkan dirinya untuk tertimpa murkanya Allah SWT.
Adapun jika diamnya itu dari amr ma'ruf nahi munkar karena dia mengetahui bahwasanya dia mendapatkan sesuatu yang tidak dia sukai yang bakal terjadi pada dirinya & hartanya, maka kadangkala diperbolehkan untuk dia diam jika sudah terbukti hal tersebut dan efek nya itu jelas terjadi kenyataan nya.
Akan tetapi jika dalam kondisi tersebut dia masih mau amr ma'ruf nahi munkar maka ada baginya balasan yang agung, pahala yang besar dan hal tersebut menjadi dalil yang menunjukkan kecintaannya kepada Allah SWT, mengutamakan Allah SWT atas dirinya sendiri, dan dia berada dipuncak keinginan dalam menolong agamanya, sebagaimana firman Allah SWT:
وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَىٰ مَا أَصَابَكَ ۖ إِنَّ ذَٰلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
[Surat Luqman 17]
Dan serulah (manusia) berbuat yang makruf dan cegahlah (mereka) dari yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpamu, sesungguhnya yang demikian itu termasuk perkara yang penting.
Komentar
Posting Komentar